Masjid Raya Baiturrahman

Masjid Raya Baiturrahman
di banda aceh

Jumat, 09 Januari 2015

Sumber daya manusia dan genetika



KATA PENGANTAR

 
Alhamdulillah puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas izin­Nya jugalah maka makalah ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, yang membawa perubahan mendasar pada peradaban di bumi ini sehingga kita menikmat betapa nikmatnya iman Islam.
Makalah   ini   dibuat   bukan   hanya   untuk   memenuhi tugas kuliah “ILMU ALAMIAH DASAR” saja, tetapi diharapkan agar dapat menjadi referensi ilmu untuk mengetahui dan mengembangkan Sumber Daya Manusia dan Genetika.
Untuk itu koreksi serta saran sangat diperlukan untuk kemajuan kita bersama.
Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung penyelesaian makalah ini, terutama Bpk. Zaini Hasan, S.pd.I. M.S yang telah memberikan kesempatan untuk menulis makalah ini.

Penyusun


Agus Nurjamil







DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR                                                                                      .... 1
DAFTAR ISI                                                                                                    .... 2
BAB I
PENDAHULUAN                                           
A.    Latar Belakang                                                                                           .... 3
B.     Rumusan Masalah                                                                                       .... 3
C.     Tujuan                                                                                                         .... 3
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sumber Daya Manusia dan Genetika                                                         .... 4
B.     Genetika                                                                                                     .... 4
C.     Cabang-cabang Genetika                                                                            .... 6

BAB III
PENUTUP                                                        
A.    Kesimpulan                                                                                                 .... 8








BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang muncul secara alami yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya. Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah. Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan populasi manusia, serta revolusi industri telah membawa manusia pada era eksploitasi sumber daya alam sehingga persediaannya terus berkurang secara signifikan, terutama pada satu abad belakangan ini. Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia, tetapi sayangnya keberadaannya tidak tersebar merata dan beberapa negara seperti Indonesia, Brazil, Kongo, Sierra Leone, Maroko, dan berbagai negara di Timur Tengah memiliki kekayaan alam hayati atau nonhayati yang sangat berlimpah. Sebagai contoh, negara di kawasan Timur Tengah memiliki persediaan gas alam sebesar sepertiga dari yang ada di dunia dan Maroko sendiri memiliki persediaan senyawa fosfat sebesar setengah dari yang ada di bumi. Akan tetapi, kekayaan sumber daya alam ini seringkali tidak sejalan dengan perkembangan ekonomi di negara-negara tersebut.
Kita perlu mengetahui apa itu sumber daya manusia dan genetika mengingat pentingnya manfaat dan fungsi kita memahaminya, berikut saya uraikan agar kita memahaminya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Sumber Daya Manusia?
2. Apa itu Genetika?
3. Apa saja Cabang-cabang Genetika?

C. Tujuan
1. Megetahui apa itu Sumber Daya Manusia
2. Mengetahui apa itu Genetika
3. Mengetahui apa saja Cabang-cabang Genetika


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sumber Daya Manusia dan Genetika
Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan organisasi.
Sebagai ilmu, SDM dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia atau (MSDM). Dalam bidang ilmu ini, terjadi sintesa antara ilmu manajemen dan psikologi. Mengingat struktur SDM dalam industri-organisasi dipelajari oleh ilmu manajemen, sementara manusia-nya sebagai subyek pelaku adalah bidang kajian ilmu psikologi.
Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang SDM bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (Human Resources), yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekedar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih mengemuka.
B.     Genetika
Genetika (dipinjam dari bahasa Belanda: genetica, adaptasi dari bahasa Inggris: genetics, dibentuk dari kata bahasa Yunani γέννω, genno, yang berarti "melahirkan") adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion). Secara singkat dapat juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya. Istilah "genetika" diperkenalkan oleh William Bateson pada suatu surat pribadi kepada Adam Chadwick dan ia menggunakannya pada Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.
Bidang kajian genetika dimulai dari wilayah subselular (molekular) hingga populasi. Secara lebih rinci, genetika berusaha menjelaskan
·         material pembawa informasi untuk diwariskan (bahan genetik),
·         bagaimana informasi itu diekspresikan (ekspresi genetik), dan
·         bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu yang lain (pewarisan genetik).
Kronologi perkembangan genetika
Setelah penemuan ulang karya Mendel, genetika berkembang sangat pesat. Perkembangan genetika sering kali menjadi contoh klasik mengenai penggunaan metode ilmiah dalam ilmu pengetahuan atau sains.
Berikut adalah tahapan-tahapan perkembangan genetika:
·         1859 Charles Darwin menerbitkan The Origin of Species, sebagai dasar variasi genetik.;
·         1865 Gregor Mendel menyerahkan naskah Percobaan mengenai Persilangan Tanaman;
·         1878 E. Strassburger memberikan penjelasan mengenai pembuahan berganda;
·         1900 Penemuan kembali hasil karya Mendel secara terpisah oleh Hugo de Vries (Belgia), Carl Correns (Jerman), dan Erich von Tschermak (Austro-Hungaria) ==> awal genetika klasik;
·         1903 Kromosom diketahui menjadi unit pewarisan genetik;
·         1905 Pakar biologi Inggris William Bateson mengkoinekan istilah 'genetika';
·         1908 dan 1909 Peletakan dasar teori genetika populasi oleh Weinberg (dokter dari Jerman) dan secara terpisah oleh James W. Hardy (ahli matematika Inggris) ==> awal genetika populasi;
·         1910 Thomas Hunt Morgan menunjukkan bahwa gen-gen berada pada kromosom, menggunakan lalat buah (Drosophila melanogaster) ==> awal sitogenetika;
·         1913 Alfred Sturtevant membuat peta genetik pertama dari suatu kromosom;
·         1918 Ronald Fisher (ahli biostatistika dari Inggris) menerbitkan On the correlation between relatives on the supposition of Mendelian inheritance (secara bebas berarti "Keterkaitan antarkerabat berdasarkan pewarisan Mendel"), yang mengakhiri perseteruan antara teori biometri (Pearson dkk.) dan teori Mendel sekaligus mengawali sintesis keduanya ==> awal genetika kuantitatif;
·         1927 Perubahan fisik pada gen disebut mutasi;
·         1928 Frederick Griffith menemukan suatu molekul pembawa sifat yang dapat dipindahkan antarbakteri (konjugasi);
·         1931 Pindah silang menyebabkan terjadinya rekombinasi;
·         1941 Edward Lawrie Tatum and George Wells Beadle menunjukkan bahwa gen-gen menyandi protein, ==> awal dogma pokok genetika;
·         1944 Oswald Theodore Avery, Colin McLeod and Maclyn McCarty mengisolasi DNA sebagai bahan genetik (mereka menyebutnya prinsip transformasi);
·         1950 Erwin Chargaff menunjukkan adanya aturan umum yang berlaku untuk empat nukleotida pada asam nukleat, misalnya adenin cenderung sama banyak dengan timin;
·         1950 Barbara McClintock menemukan transposon pada jagung;
·         1952 Hershey dan Chase membuktikan kalau informasi genetik bakteriofag (dan semua organisme lain) adalah DNA;
·         1953 Teka-teki struktur DNA dijawab oleh James D. Watson dan Francis Crick berupa pilin ganda (double helix), berdasarkan gambar-gambar difraksi sinar X DNA dari Rosalind Franklin ==> awal genetika molekular;
·         1956 Jo Hin Tjio dan Albert Levan memastikan bahwa kromosom manusia berjumlah 46;
·         1958 Eksperimen Meselson-Stahl menunjukkan bahwa DNA digandakan (direplikasi) secara semikonservatif;
·         1961 Kode genetik tersusun secara triplet;
·         1964 Howard Temin menunjukkan dengan virusRNA bahwa dogma pokok dari tidak selalu berlaku;
·         1970 Enzim restriksi ditemukan pada bakteri Haemophilus influenzae, memungkinan dilakukannya pemotongan dan penyambungan DNA oleh peneliti (lihat juga RFLP) ==> awal bioteknologi modern;
·         1977 Sekuensing DNA pertama kali oleh Fred Sanger, Walter Gilbert, dan Allan Maxam yang bekerja secara terpisah. Tim Sanger berhasil melakukan sekuensing seluruh genom Bakteriofag Φ-X174;, suatu virus ==> awal genomika;
·         1983 Perbanyakan (amplifikasi) DNA dapat dilakukan dengan mudah setelah Kary Banks Mullis menemukan Reaksi Berantai Polymerase (PCR);
·         1985 Alec Jeffreys menemukan teknik sidik jari genetik.
·         1989 Sekuensing pertama kali terhadap gen manusia pengkode protein CFTR penyebab cystic fibrosis;
·         1989 Peletakan landasan statistika yang kuat bagi analisis lokus sifat kuantitatif (analisis QTL) ;
·         1995 Sekuensing genom Haemophilus influenzae, yang menjadi sekuensing genom pertama terhadap organisme yang hidup bebas;
·         1996 Sekuensing pertama terhadap eukariota: khamir Saccharomyces cerevisiae;
·         1998 Hasil sekuensing pertama terhadap eukariota multiselular, nematoda Caenorhabditis elegans, diumumkan;
·         2001 Draf awal urutan genom manusia dirilis bersamaan dengan mulainya Human Genome Project;
·         2003 Proyek Genom Manusia (Human Genome Project) menyelesaikan 99% pekerjaannya pada tanggal (14 April) dengan akurasi 99.99%

C.    Cabang-cabang Genetika
Genetika berkembang baik sebagai ilmu murni maupun ilmu terapan. Cabang-cabang ilmu ini terbentuk terutama sebagai akibat pendalaman terhadap suatu aspek tertentu dari objek kajiannya.
Cabang-cabang murni genetika :
·         genetika molekular
·         genetika sel (sitogenetika)
·         genetika populasi
·         genetika kuantitatif
·         genetika perkembangan
Cabang-cabang terapan genetika :
·         genetika kedokteran
·         ilmu pemuliaan
·         rekayasa genetika atau rekayasa gen
Bioteknologi merupakan ilmu terapan yang tidak secara langsung merupakan cabang genetika tetapi sangat terkait dengan perkembangan di bidang genetika.
Genetika arah-balik (reverse genetics)
Kajian genetika klasik dimulai dari gejala fenotipe (yang tampak oleh pengamatan manusia) lalu dicarikan penjelasan genotipiknya hingga ke aras gen. Berkembangnya teknik-teknik dalam genetika molekular secara cepat dan efisien memunculkan filosofi baru dalam metodologi genetika, dengan membalik arah kajian. Karena banyak gen yang sudah diidentifikasi sekuensnya, orang memasukkan atau mengubah suatu gen dalam kromosom lalu melihat implikasi fenotipik yang terjadi. Teknik-teknik analisis yang menggunakan filosofi ini dikelompokkan dalam kajian genetika arah-balik atau reverse genetics, sementara teknik kajian genetika klasik dijuluki genetika arah-maju atau forward genetics.

















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan          
Sumber Daya Manusia(SDM) adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu organisasi(disebut juga personil, tenagakerja, pekerja atau karyawan).Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalamme wujudkan eksistensinya.
          Sumber Daya Manusia(SDM) adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non material/non finansial) didalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non fisikdalam mewujudkan eksistensi organisasi.
Genetika
Genetika dipinjam dari bahasa Belanda  genetica, adaptasi dari bahasa Inggris genetics, dibentuk dari bahasa Yunani, genno yang berarti “melahirkan” adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion). Secara singkat dapat juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya. Istilah “genetika” diperkenalkan oleh William Bateson pada suatu surat pribadi kepada Adam Chadwick dan ia menggunakannya pada Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.

Realutivitas IPA



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas izin­Nya jugalah maka makalah ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, yang membawa perubahan mendasar pada peradaban di bumi ini sehingga kita menikmat betapa nikmatnya iman Islam.
Makalah   ini   dibuat   bukan   hanya   untuk   memenuhi tugas kuliah “ILMU ALAMIAH DASAR” saja, tetapi diharapkan agar dapat menjadi referensi ilmu untuk mengetahui apa itu IPA, Realitivitas IPA, dan IPA bersifat Dinamis
Untuk itu koreksi serta saran sangat diperlukan untuk kemajuan kita bersama.
Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung penyelesaian makalah ini, terutama Bpk. Zaini Hasan, S.pd.I. M.S yang telah memberikan kesempatan untuk menulis makalah ini.

Penyusun


Agus Nurjamil







DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR                                                                                      .... 1
DAFTAR ISI                                                                                                    .... 2
BAB I
PENDAHULUAN                                           
A.    Latar Belakang                                                                                           .... 3
B.     Rumusan Masalah                                                                                       .... 3
C.     Tujuan                                                                                                         .... 3
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian IPA                                                                                           .... 4
B.     Realitivitas IPA                                                                                          .... 4
C.     IPA bersifat Dinamis                                                                                  .... 5

BAB III
PENUTUP                                                        
A.    Kesimpulan                                                                                                 .... 6
B.     Saran                                                                                                           .... 6
DAFTAR PUSTAKA                                                                                       .... 7


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematis yang didasarkan pada penyelidikan dan interpretasi terhadap peristiwa-peristiwa atau gejala alam melalui metode dan sikap ilmiah. Ilmu ini terus berkembang, bertambah luas, dan mendalam sesuai dengan hasil-hasil penemuan dan penyelidikan baru, menyebabkan timbulnya cabang-cabang ilmu yang dikenal sebagai: Fisika, Kimia, Biologi, dan Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA). Dalam perkembangannya, ternyata banyak proses yang penjelasannya memerlukan bantuan dari dua atau lebih cabang ilmu yang merupakan kombinasi dari cabang-cabang yang telah ada, seperti Kimia Fisika, Biokimia, Biofisika, dan Geofisika. Pembagian IPA dalam berbagai cabang tersebut sebenarnya untuk lebih mempermudah mempelajari alam seisinya dari sudut pandang tertentu. Namun di luar dari pada itu, satu hal yang pasti, yakni sasaran yang diselidiki, diuraikan, dan dibahas adalah satu, yaitu alam semesta yang meliputi: asal mula alam semesta dengan segala isinya, termasuk proses, mekanisme, sifat benda maupun peristiwa yang terjadi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu IPA
2. Apa itu Realitivitas IPA?
3. Apa yang dimaksud IPA bersifat Dinamis?
C. Tujuan
1. Megetahui apa pengertian IPA
2. Mengetahui Realitivitas IPA
3. Menetahui apa itu IPA bersifat Dinamis







BAB II
PEMBAHASAN


a.      Pengertian IPA
IPA merupakan ilmu yang sistematis dan dirumuskan, yangberhubungan dengan gejalah-gejalah kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan induksi (H.W. Fowler et-al, 1951). Sedangkan Nokes didalam bukunya “Science in Education” menyatakan bahwa IPA adalah pengetahuan teoritis yang diperoleh dengan metoda khusu.
Kedua perdata diatas sebenarnya tidak bebeda, memang benar bahwa IPA merupakan suatu ilmu teoritis, tetapi teori tersebut didasarkan pengamatan, percobaan-percobaan terhadap gejalah-gejalah alam.
Jadi dapatlah disetujui bahwa IPA adalah suatu pengetahuan teoritis yang diperoleh/disusun dengan cara yang khas/khusu, yaitu melakukan observasi eksperimentasi, penyimpul, penyusun teori, eksperimentasi, observasi dan dimikian seterusnya kait-mengkait antara cara yang satu dan yang lain. Cara untuk memperoleh ilmu secara demikian ini terkenal dengan nama metode ilmiah. Metode ilmiah pada dasarnya merupakan cara yang logis untuk memecahkan suatu masalah tertentu.
Pemecahan masalah itu dilakukan tahap demi tahap demi tahap dengan urut langka-langka yang logis, dikumpulkannya fakta-fakta yang berkaitan masalah tersebut, mengujinya berulang-ulang melalui eksperimen-eksperimen, barulah diambil kesimpulan berdasarkan hasil-hasil eksperimen tersebut yang diyakini kebenarannya.
Pendekatan induktif ialah mengambil suatu kesimpulan umum berdasarkan dari sekumpulan pengetahuan, sedangkan yang bersifat deduktif ialah berdasarkan hal-hal yang sudah dianggap benar diambil suatu kesimpulan dengan menggunakan hal-hal yang sudah dianggap benar[9].
b.      Relativitas IPA
Fakta sebenarnya mendiskripsikan/memberikan fenomena-fenomena (gejalah). Namaun kadang-kadang fonomena yang sama dapat diberikan dengan cara-cara yang berbeda, tergantung dari sudut pandangan siperumus fakta itu. Sebagai contoh fenomena terbit dari terbenamnya matahari dapat diberikan.
1.      Matahari terbit dari terbenam matahari disebelah timur, lalu tenggelam disebelah barat.
2.      Bumi berputar kearah timur, maka matahari seolah-olah bergerak kebarat. 
Relativitas ini timbul terutama apabila sipengamat sedikit banyak terlibat dalam fenomena itu atau kalau sipengamat hanya dapat mengamati sebagian saja dari fenomena itu. Contoh lain : Pengamat yang berada didalam kereta atau bis yang sedang berjalan (cepat) akan melihat tiang-tiang listrik ataupun pohon-pohon seolah-olah bergerak kearah yang berlawanan[10].  
c.        IPA Bersifat Dinamis
IPA berawal dari pengamatan dan pencatat baik terhadap gejalah-gejalah alam pada umumnya maupun dalam percobaan-percobaan yang dilakukan dalam laboratorium. Dari hasil pengamatan atau observasi ini manusia berusaha untuk merumuskan konsef-konsef, perinsif, hukum dan teori.
Dari teori yang telah ada dibuka kemungkinan untuk melakukan eksperimen yang baru. Kemudian dari data yang baru yang diperoleh mungkin masih mendukung berlakunya teori yang lama, tetapi juga ada kemungkinan tidak lagi cocok sehingga perlu disusun teori yang baru.
Demikianlha proses IPA berlangsung terus sehingga selalu terdapat mekanisme kontrol, besifat terbuka untuk selalu diuji kembali dan bersifat komulatif. Jadi proses IPA yang dinamis ini karena menggunakan metode keilmuan, dimana pran teori dan eksperimen saling komplemeter dan saling memperkuat. Sebagai contoh : dengan menggunakan teori optik memungkinkan dibuatnya alat-alat optik yang presisi yang tinggi dan kemampuan yang lebih besar. Selanjutnya dengan alat-alat yang berkemampuan besar ini memungkinkan diperbaharuinya teori yang telah ada.














BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
IPA berkembang dengan sangat pesatnya sejalan dengan sifat manusia yang mempunyai rasa ingin tahu atau curiousity yang juga selalu berkembang (dinamis). Dengan sifat ini, dalam benak manusia selalu bertanya karena keingintahuannya: apa sesungguhnya (what), bagaimana sesuatu terjadi (how), dan mengapa demikian (why).
Adanya kemampuan berpikir pada manusia tersebut yang menyebabkan terus berkembangnya rasa ingin tahu tentang segala yang ada di alam semesta. Pengetahuan yang diperoleh dari alam semesta ini selanjutnya merupakan dasar perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Ilmu ini terus berkembang, bertambah luas dan mendalam sesuai dengan hasil-hasil penemuan dan penyelidikan baru, menyebabkan timbulnya cabang-cabang ilmu yang dikenal sebagai: Fisika, Kimia, Biologi, dan Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA).
Ilmu pengetahuan diperoleh melalui prosedur yang telah ditentukan, yaitu melalui cara yang disebut metode ilmiah. Adapun langkah-langkah operasional metode ilmiah –secara singkat– adalah sebagai berikut:
a.       Perumusan Masalah
b.      Penyusunan Hipotesis
c.       Pengujian Hipotesis/Penelitian
d.      Penarikan Kesimpulan
Tidak semua pengetahuan dapat disebut ilmu, sebab suatu pengetahuan dapat disebut ilmu atau ilmiah jika memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a.       Logis atau masuk akal
b.      Objektif
c.       Metodik
d.      Sistematis
e.       Berlaku umum atau universal
f.       Kumulatif
B.   Saran
Sebaiknya pembaca mengerti memahami akan pentingnya ilmu pengetahuan alam ,peduli dengan alam  dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan alam dengan baru.
DAFTAR PUSTAKA


http://edukasi.kompasiana.com/2012/05/20/peranan-ilmu-pengetahuan-alam-dan-teknologi-dalam-memenuhi-kebutuhan-kehidupan-manusia/
http://harisbanjarmasin.blogspot.com/2011/11/iad-manusi-berpikir-dari-zaman-dulu.html
http://khairinnisaedogawa.blogspot.com/2011/07/iad-perkembangan-dan-pengembangan-ilmu.html